Penulis : Majdi Fathi Sayyid
1. Jangan
membiarkan suami anda memandang dalam keadaan anda tidak menggembirakannya.
Wanita yang paling baik adalah wanita yang selalu membuat suaminya bahagia.
2. Hendaklah
senyum itu senatiasa menghiasi bibirmu setiap anda dipandang oleh sang suami.
3. Perbanyaklah
mencari keridhan suami dengan mentaatinya, sejauh mana ketaatan anda kepada
suami, sejauh itu pulalah dia merasakan cintamu kepadanya dan dia akan segera
menuju keridhaanmu.
4. Pilihlah
waktu ynag tepat untuk meluruskan kesalahan suami.
5. Jadilah
anda orang yang lapang dada, janganlah sekali-kali menyebut-nyebut kekurangan
suami anda kepada orang lain.
6. Perbaikilah
kesalahan suami dengan segala kemampuan dan kecintaan yang anda miliki,
janganlah berusaha melukai perasaannya.
7. Janganlah
memuji-muji laki-laki lain dihadapan suami kecuali sifat diniyah yang ada pada
laki-laki tersebut.
8. Jangan
engkau benarkan ucapan negatif dari orang lain tentang suamimu.
9. Upayakan
untuk tampil di depan suamimu dengan perbuatan yang disenanginya dan ucapan
yang disenanginya pula.
10. Berilah pengertian kepada suami anda
agar dia menghormatimu dan saling menghormati dalam semua urusan.
11. Anda harus selalu merasa senang
berkunjung kepada kedua orang tuanya.
12. Janganlah anda menampakkan kejemuan
padanya, jika terjadi kekurangan materi Ingatlah bahwa apa yang ia berikan
kepadamu sudah lebih dari cukup.
13. Biasakanlah anda tertawa bila ia
tertawa, menangis dan bersedih jika ia bersedih. Karena bersatunya perasaan
akan melahirkan perasaan cinta kasih.
14. Diam dan perhatikanlah jika ia
berbicara.
15. Janganlah banyak mengingatkan bahwa
anda pernah meminta sesutu kepadanya. Bahkan jangan diingatkan kecuali jika
anda tahu bahwa ia mudah untuk diingatkan.
16. Janganlah anda mengulangi kesalahan
yang tidak disenangi oleh suami anda dan ia tidak suka melihatnya.
17. Jangan lupa bila anda melihat suami
anda shalat sunnah di rumah, hendaknya anda berdiri dan ikut shalat
dibelakangnya. Jika ia membaca, hendaknya anda duduk mendengarkannya.
18. Jangan berlebih-l;ebihan berbicara
tentang angan-angan pribadi di depan suami, tetapi mintalah selalu agar ia
menyebutkan keinginan pribadinya di depanmu.
19. Janganlah mendahulukan pendapatmu dari
pendapatnya pada setiap masalah, baik yang kecil maupun yang besar. Hendaklah
cintamu kepadanya mendorong anda mendahulukan pendapatnya.
20. Janganlah anada mengerjakan shaum
sunnah kecuali dengan izinnya, dan jangan keluar rumah kecuali dengan
sepengetahuannya.
21. Jagalah rahasia yang disampaikan
kepadamu dan janganlah menyebarkannya sekalipun kepada kedua orang tuanya.
22. Hati-hati jangan sampai
menyebut-nyebut bahwa anda lebih tinggi derajatnya dari derajat suami. Hal itu
akan mengundang kebencian kepadamu.
23. Jika salah satu dari orang tuanya
sakit atau kerabatnya, maka anda punya kewajiban untuk menjenguk bersamanya.
24. Sesuaikanlah peralatan rumah tangga
anda dengan barang-barang yang disenangi suami anda.
25. Jangan sampai anda meninggalkan rumah
meskipun sedang bertengkar dengannya.
26. Katakanlah kejemuan dan kebosananmu
ketika ia sudah meninggalkan rumah.
27. Terimalah udzurnya ketika ia
membatalkan janjinya untuk keluar bersamamu, karena mungkin ia terpaksa
memenuhi panggilan orang yang datang kepadanya.
28. Hindari sifat cemburu, sesungguhnya
cemburu adalah senjata penghancur.
29. Janganlah mengabaikan pemimpinmu
(suami) dengan alasan bahwa ia telah menjadi suamimu.
30. Janganlah anda berbicara dengan sang
suami, seakan-akan anda suci dan dia berdosa.
31. Jagalah perasaannya, jangan gembira
ketika dia sedang sedih dan jangan menangis ketika dia gembira.
32. Perbanyaklah menyebut-nyebut keutamaan
suami di hadapannya.
33. Perlihatkan kepada suamimu bahwa anda
turut merasakan apa yng dirasakan sang suami tatkala ia tidak berhasil mencapai
maksud dan tujuannya.
34. Perbaharuilah (tekad suami) ketika
terjadi kegagalan.
35. Jauhilah sifat dusta karena hal itu
kanmenyakitkannya.
36. Ingatkanlah selalu pada suamimu bahwa
anda tidak tahu (bagaimana nasib anda) seandainya anda tidak dipersunting
olehnya.
37. Ucapkanlah rasa syukur dan terima
kasih pada waktu ia memberikan sesuau kepadamu.
Sumber: “Nasehat kepada para
Muslimah”, bagian kedua, Fathi Majdi as-Sayyid., Pustaka Arafah, Cetakan I:
April 2001/Muharram 1422H, hal.66-70.